Minggu, 19 Januari 2014

Realita Maulid yang Memilukan

Ketika maulid hanya dijadikan perayaan bukan sarana untuk memberi peringatan
Hanya memenuhi jalanan tanpa menyeru pada kebaikan
Maulid di rayakan tapi ajaran Nabi tak tampak dalam keseharian
Maulid di rayakan tapi Sunnah nya di campakkan
Ma'afkan kami yaa Rasul,,,
Yang mengaku cinta padamu namun hanya mengambil sebagian dari ajaranmu
Ma'afkan kami yaa Rasul,,,
Yang melakukan sesuatu tidak dengan caramu
Engkau syukuri kelahiran mu dengan berpuasa, sementara kami merayakannya dengan menghambur harta
Ma'afkan kami yaa Rasul,,,
Akui kami sebagai ummat mu
Kami memohon kepada Alloh atas hak syafa'at mu,
Agar kami ummat mu dimudahkan untuk mengamalkan ajaranmu secara sempurna
Menjadikan engkau teladan satu satunya
Yaa Nabi Salam 'alayka,,,,
Yaa Rasul Salam 'alayka,,,
Yaa Habib Salam 'alayka,,,
SholawatuLLOH 'alayka,,,
********************
Sebuah bahan #Renungan untuk diri sendiri, dan seluruh ummat yang cinta pada nabinya.
********************

Ada kelompok-kelompok tertentu yang mengatakan bahwa maulid adalah bid'ah entah atas dasar apa mereka berkata demikian. Ada yang mengatakan Sholawat itu bid'ah, entah apa pula Hujjah nya. Apakah bermaksud menentang ayat berikut?
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Q.S Al-Ahzab:56)

Dalam pandangan saya perayaan maulid ini adalah suatu sarana yang mubah. Kenapa mubah? Karena memang tidak ada dalil yang melarangnya, dan perayaan semacam ini juga bukan termasuk dalam hal ibadah, makanya aneh banget ketika ada yang mengatakan memperingati maulid adalah bid'ah.

Lho, bukannya Nabi itu bersyukur atas hari kelahirannya? berarti maulid sunah dong?. Iya, nabi mensyukurinya dengan Berpuasa (Pada hari senin), maka yang menjadi sunah adalah puasa pada hari senin (Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW). Sedangkan merayakannya dengan cara yang lain adalah mubah (karena memang tidak ada dalil yang melarangnya, tidak pula nabi mencontohkannya. Yang beliau contohkan adalah berpuasa pada hari senin sebagai rasa syukur atas kelahirannya)

Jadi peringatan maulid nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang mubah. Kemudian, apa yang ada di dalam peringatan maulid itulah yang kemudian dapat bernilai ibadah atau bid'ah.

Bernilai ibadah ketika diniatkan untuk itu, dijadikan sarana untuk berdakwah, menyeru kepada kebaikan, dan utamanya melalui peringatan maulid ini, membuat kita menjadikan Rasulullah (yang kelahirannya kita rayakan) sebagai teladan satu-satunya dengan mengamalkan seluruh ajarannya.
 

Dan menjadi bid'ah (amalan dalam perayaan maulid) manakala ada samalah-amalan yang Rasulullah sendiri tidak suka atau bahkan bertentangan dengan syari'at islam. Misalnya adanya Ikhtilath, merayakannya dengan berlebihan, dengan membakar petasan dalam perayaan itu, ritual-ritual tradisional yang tidak sesuai dengan syari'at, apalagi perayaan maulid ini tidak dijadikan sarana dakwah menyeru kepada kebaikan yang dibawa Rasulullah SAW, yakni Islam.

Wallahua'lam.

Tidak ada komentar: