Minggu, 28 Oktober 2012

84 Tahoen

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, Tanah Air Indonesia.


Kedua :
- Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia.


Ketiga :
- Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.


Djakarta, 28 Oktober 1928


Sabtu, 27 Oktober 2012

Selamat Hari Blogger Nasional

Hari ini merupakan peringatan hari blogger Nasional ke-6 sejak dideklarasikan 6 Tahun lalu oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mohammad Nuh.

Pendeklarasian 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional bertepatan dengan acara Pesta Blogger pada 2007 lalu, Acara tersebut merupakan sebuah acara gathering blogger nasional yang untuk pertama kalinya digelar.
Sebagai seorang blogger, saya memiliki harapan di hari blogger nasional ini. Harapan ini sekaligus merupakan tantangan bagi para blogger (wabil khusus diri saya sendiri) untuk menuliskan konten-konten yang positif dan bermanfaat.
Harapan saya tidak terlalu berlebihan kan...? hanya butuh pemikiran dan kemauan untuk mewujudkan harapan itu. Pemikiran untuk dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi para pembaca yang secara tidak langsung mengedukasi bangsa ini melalui tulisan-tulisan yang kita hasilkan, dengan cara-cara kita sendiri (baca=blogger) karena sejatinya blogger adalah penulis. Seseorang yang mengolah sebuah photoblog pun pasti akan selalu menulisakan sesuatu untuk memberi keterangan-keterangan pada setiap photo yang di tampilkan dalam blognya itu.
Perkembangan teknologi informasi dan persaingan yang semakin ketat seiring berjalannya waktu, internet kian menawarkan bermacam layanan. Layanan blog gratisan yang semula hanya di dominasi oleh Blogspot dan Wordpress kini semakin beragam bahkan kini layanan blog lokal juga sudah banyak.

Blog dan Social Media.

Dulu, ketika awal-awal populernya blog. Para blogger menyuarakan bahwa "blog bukanlah Tren Sesa(a)t". Saya berharap demikian (ini jadi satu *lagi* harapan saya di Hari Blogger Nasional ini) :-) dan ini sekaligus menjadi tantangan (lagi) buat para Blogger (wabil khusus diri saya sendiri) untuk membenarkan dan mewujudkan pernyataan dan harapan ini :-) .
Seperti yang sudah saya sebutkan bahwa internet kian menawarkan bermacam layanan dan layanan yang tengah populer saat ini adalah Jejaring Sosial yang di dominasi oleh facebook dan twitter. Lalu bagaimana dengan nasib blog dengan adanya layanan baru ini...?
Dengan munculnya layanan Sosial Media ini (saharusnya) blog tetap eksis karna blog dan layanan sosial media yang ada saat ini punya karakteristik yang berbeda.

Lantas Mesti Nge-Blog atau ber-Sosial Media?

Separti yang sudah saya sebutkan tadi bahwa blog dan sosial media punya karakteristik yang berbeda. Dan saya yakin bahwa para blogger bukanlah orang-orang yang (sangat) Pro dengan status quo, dan bahwa kita adalah orang-orang yang terbuka dan selalu welcome dengan hal-hal baru maka layanan baru yang ada dapat kita manfaatkan juga.
Maka ketika saya ditanya pilih mana antara blog atau media sosial? maka jawabannya adalah tidak ada pilihan, saya menggunakan media sosial dan saya tetap seorang blogger :-) .
Sejatinya blog, media sosial dan internet serta seluruh konten yang ada didalamnya hanyalah objek dan kita punya kendali penuh atas nya.

Saya rasa cukup sekian celotehan dari saya di Hari Blogger Nasional ini. Seemoga harapan saya yang tidak muluk-muluk ini dapat bersama kita wujudkan.

Sahabats Blogger, Apa harapan kalian di Hari Blogger Nasional Ini?

Kamis, 25 Oktober 2012

Dia Takkan Tumbang Oleh Topan

Disuatu pagi yang cerah, diteras sebuah rumah (baca=kontrakan) aku duduk dibawah hangatnya sinar matahari yang mulai meninggi. Tenang, hangat, dan sanagat nikmat rasanya menikmatin pagi dengan caara seperti ini, ditambah lagi dengan berteman segelas the hangat yang perlahan membasahi tenggorokan, sungguh nikmat.


Aku meamandang pada rumput-rumput liar yang tumbuh dengan suburnya. Meski tak diinginkan, ia selalu saja muncul lagi dan lagi. Kemudian aku berfikir, ingin rassanya memiliki semangat yang tangguh seperti rumput-rumput liar itu dalam menghadapi dan menjalani kehidupan. Caranya hidup benar-benar memberikan pelajaran berharga jika kita kita mau berfikir tentangnya.
Meski keberadaan nya tidak banyak yang menginginkan, tapi dia selalu tetap dapat tumbuh dan bertaha hidup didalam siatuasi apapun. Bahkan ketika tumbuhan lain sangat sulit untuk bertahan hidup, dia masih bisa. Dimana dia tumbuh, jarang sekali dia meninggi, sehingga bila tertiup angin dia akan tampak indah, sehingga topan pun tak mampu untuk buatnya tumbang.
Memang keberadaan nya adalah ‘pengganggu’ bagi tanaman pangan milik kita. Tapi Jika kita mau melihatnya dari sisi positifnya, sesungguhnya keberadaannya member manfaat. Satu diantaranya adalah ketika kita (harus) meniadakannya, dia dapat dijadikan sebagai pakan begi binatang ternak.
Terkadang kita salah menilai sesuatu hanya dari melihat ppenampilannya saja, tanpa memperhatikannya (melihat, mempelajari, dan berfikir). Sungguh suatu perbedaan yang besar antara melihat dan memperhatikan. Oleh karenanya kita harus memiulai saat ini juga untuk selalu memperhatikan segala sesuatu yang ada. Bukan hanya sekedar melihat. Kita harus merubah cara kita melihat, menjadi cara memperhatikan sesuatu. Begitulah seharusnya kita belajar.

Rabu, 03 Oktober 2012

Kebebasan Itu,


Lakukanlah apapun sesuka hatimu, asalkan tidak mengganggu dan mengusik ketentraman pihak lain, serta tidak merugikan pihak lain, Lakukanlah apapun sesuka hatimu selama engkau mau dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatanmu, baik terhadap makhluk maupun dihadapan TUHAN Semesta Alam.