Senin, 20 Januari 2014

Bicara Kebenaran

Berbicara kebenaran itu mudah, karna hanya diperlukan pengetahuan
Tapi merealisasikannya dalam sikap dan tindakan, tak semudah membalikkan telapak tangan

Perkataan adalah buah dari pemikiran
Menyelaraskan perbuatan dengan perkataan adalah tantangan, dan itu wajib ditaklukkan

Jangan pernah takut membicarakan kebenaran, agar kita tergerak untuk mengamalkannya dalam perbuatan

Berbicara kebenaran itu bukanlah suatu kesombongan, melainkan pembelajaran kepada diri sendiri, kawan
Berbicara kebenaran itu bukan merasa diri paling benar, tapi agar larangan tidak kita langgar

Kesombongan itu adalah ketika kita tidak mau menerima kebenaran, bahkan hanya untuk mendengarkan nya pun kita enggan.

Minggu, 19 Januari 2014

Realita Maulid yang Memilukan

Ketika maulid hanya dijadikan perayaan bukan sarana untuk memberi peringatan
Hanya memenuhi jalanan tanpa menyeru pada kebaikan
Maulid di rayakan tapi ajaran Nabi tak tampak dalam keseharian
Maulid di rayakan tapi Sunnah nya di campakkan
Ma'afkan kami yaa Rasul,,,
Yang mengaku cinta padamu namun hanya mengambil sebagian dari ajaranmu
Ma'afkan kami yaa Rasul,,,
Yang melakukan sesuatu tidak dengan caramu
Engkau syukuri kelahiran mu dengan berpuasa, sementara kami merayakannya dengan menghambur harta
Ma'afkan kami yaa Rasul,,,
Akui kami sebagai ummat mu
Kami memohon kepada Alloh atas hak syafa'at mu,
Agar kami ummat mu dimudahkan untuk mengamalkan ajaranmu secara sempurna
Menjadikan engkau teladan satu satunya
Yaa Nabi Salam 'alayka,,,,
Yaa Rasul Salam 'alayka,,,
Yaa Habib Salam 'alayka,,,
SholawatuLLOH 'alayka,,,
********************
Sebuah bahan #Renungan untuk diri sendiri, dan seluruh ummat yang cinta pada nabinya.
********************

Ada kelompok-kelompok tertentu yang mengatakan bahwa maulid adalah bid'ah entah atas dasar apa mereka berkata demikian. Ada yang mengatakan Sholawat itu bid'ah, entah apa pula Hujjah nya. Apakah bermaksud menentang ayat berikut?
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Q.S Al-Ahzab:56)

Dalam pandangan saya perayaan maulid ini adalah suatu sarana yang mubah. Kenapa mubah? Karena memang tidak ada dalil yang melarangnya, dan perayaan semacam ini juga bukan termasuk dalam hal ibadah, makanya aneh banget ketika ada yang mengatakan memperingati maulid adalah bid'ah.

Lho, bukannya Nabi itu bersyukur atas hari kelahirannya? berarti maulid sunah dong?. Iya, nabi mensyukurinya dengan Berpuasa (Pada hari senin), maka yang menjadi sunah adalah puasa pada hari senin (Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW). Sedangkan merayakannya dengan cara yang lain adalah mubah (karena memang tidak ada dalil yang melarangnya, tidak pula nabi mencontohkannya. Yang beliau contohkan adalah berpuasa pada hari senin sebagai rasa syukur atas kelahirannya)

Jadi peringatan maulid nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang mubah. Kemudian, apa yang ada di dalam peringatan maulid itulah yang kemudian dapat bernilai ibadah atau bid'ah.

Bernilai ibadah ketika diniatkan untuk itu, dijadikan sarana untuk berdakwah, menyeru kepada kebaikan, dan utamanya melalui peringatan maulid ini, membuat kita menjadikan Rasulullah (yang kelahirannya kita rayakan) sebagai teladan satu-satunya dengan mengamalkan seluruh ajarannya.
 

Dan menjadi bid'ah (amalan dalam perayaan maulid) manakala ada samalah-amalan yang Rasulullah sendiri tidak suka atau bahkan bertentangan dengan syari'at islam. Misalnya adanya Ikhtilath, merayakannya dengan berlebihan, dengan membakar petasan dalam perayaan itu, ritual-ritual tradisional yang tidak sesuai dengan syari'at, apalagi perayaan maulid ini tidak dijadikan sarana dakwah menyeru kepada kebaikan yang dibawa Rasulullah SAW, yakni Islam.

Wallahua'lam.

Lelaki dan Wanita Pada Titik Lemahnya

Lemahnya wanita adalah aurat, lemahnya lelaki adalah sahwat
Aurat wanita yang terlihat membuat lelaki berhasrat
Jangan kau persalahkan, ini adalah kodrat

Aurat yang tampak, tak kan memuliakan wanita yang mempunya
Sahwat lelaki yang teramat hebat bahkan dapat menghinakan pemiliknya

Wanita hebat adalah yang mampu menjaga kehormatannya
Lelaki hebat adalah yang mampu mengekang sahwatnya

Wanita terhormat adalah yang menutup aurat dengan sempurna
Lelaki terhormat adalah yang mampu menjaga(menundukkan) pandangannya

Jumat, 10 Januari 2014

Untukmu, Para Pencari Tuhan


Yang perlu untuk kita sepakati setelah membaca judul tulisan saya adalah bahwa Tuhan itu Ada. Bagi anda yang masih ragu-ragu tentang adanya Tuhan, atau percaya tapi tidak (belum) tahu bagaimana memahami hakikat Tuhan, saya berharap tulisan ini bisa menjadi bahan pemikiran. Dan bagi Yang tidak percaya dengan adanya Tuhan, anda-pun tetap diperkenankan membaca tulisan ini.  

Dalam kehidupan, kita tentunya sering dihadapkan pada fakta tentang kehidupan itu sendiri yakni kelahiran yang merupakan titik awal kehidupan (manusia) di dunia dan kematian yang mengakhirinya. Artinya bahwa kehidupan (manusia) itu sangat terbatas. Keterbatasan ini menjadi bukti bahwa kita adalah makhluk (ciptaan). Dan setiap ciptaan pastilah ada yang menciptakan, itulahTuhan.


Sedangkan media dimana kita hidup. Yakni Alam, pun terkait erat dengan kehidupan. Artinya semua saling memiliki keterkaitan terhadap Penciptaan dan Penciptanya, baik itu manusia, alam termasuk binatang dan tumbuhan, maupun kehidupan.

Untuk menyakini atau membuktikan bahwa Tuhan itu ada maka dibutuhkan peran akal. Mustahil kita dapat memahami sesuatu tanpa memikirkannya. Dan mengapa harus dengan akal...? Karena akal yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia selalu menggunakan akal dalam setiap tindakannya, sedangkan makhluk lain seperti halnya binatang hanya menggunakan nalurinya. Makanya pada paragraph sebelum ini saya tuliskan “manusia, alam termasuk binatang dan tumbuhan, maupun kehidupan.”. Karena manusia itu, istimewa.

Sebagai contoh perhatikan gambar berikut ini.



Anda tentu paham kan jika itu adalah Menara Eifel salah satu landmark dunia yang sangat terkenal itu yang adanya di Paris, bagian kecil dari Bumi.

Menara Eifel  terbentuk secara alami dari bijih besi dari dalam perut bumi yang muncul ke permukaan akibat gempa yang sangat dahsyat yang membentuk sungai Seine pada awal tahun 1800-an. Kemudian bijih besi itu terkumpul secara alami bersama pergerakan air dari daratan yang menuju sungai Seine selama bertahun-tahun. Akibat pengaruh perubahan cuaca disekitarnya, tumpukan bijih besi tersebut kemudian ber-Evolusi menjadi kerangka-kerangka besi dan tersusun secara alami hingga terjadilah bentuk yang sedemikian rupa dan lama kelamaan menjadi Menara Eifel seperti yang sekarang ini terlihat.


Pertanyaannya.

Apa yang terlintas dalam benak anda ketika membaca apa yang saya tuliskan tentang menara eifel tersebut...?

Pasti anda mengatakan tidak mungkin, dan mencari kebenaran tentang apa dan bagaimana Menara Eifel. Dengan memanfaatkan teknologi, dalam sekejap kita bisa dapati fakta bahwa ternyata Menara Eifel dirancang oleh Alexander Gustave Eiffel. Menara ini dibangun antara 1887 dan 1889.

Faktanya Menara Eifel dirancang dan dibangun, bukan terjadi dengan sendirinya secara kebetulan. Manusia dengan kekuatan akalnya mampu menciptakan mahakarya yang luar biasa.

Maka apakah mungkin Manusia dengan akalnya yang luar biasa itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang menciptakan..?. Benar adanya jika proses terjadinya manusia itu adalah secara biologis. Namun jika dicermati, ada hal-hal yang mesti dipikirkan dalam proses penciptaan manusia secara biologis. Apakah semuanya itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang mengatur...?

Contoh Lainnya.


Sistem tatasurya yang sangat mengagumkan itu, Bagaimana terjadinya...?, Apakah terjadi dengan sendirinya ataukah ada yang menciptakan...?.

Setiap planet berjalan pada lintasan nya bergerak mengelilingi matahari bersama satelit yang juga mengitari nya. Bagaimana bisa planet-planet itu tidak bertabrakan...? Apakah ini sebuah kebetulan...? Apakah ini tidak ada yang menciptakan dan mengaturnya...?

Sebagai asumsi, lalu-lintas saja dengan bermacam kendaraan di jalanan pasti akan kacau jika di setiap persimpangan tidak ada yang mengaturnya, baik itu polisi lalu lintas, juru parkir, maupun lampu isyarat lalulintas. Padahal kendaraan-kendaraan itu semuanya di kemudikan oleh manusia, yang semuanya berakal. Coba pikirkan.
 
...Bersambung...


sumber gambar: puncakbukit.blogspot.com, softilmu.blogspot.com