Yang perlu untuk kita sepakati
setelah membaca judul tulisan saya adalah bahwa Tuhan itu Ada. Bagi anda yang
masih ragu-ragu tentang adanya Tuhan, atau percaya tapi tidak (belum) tahu
bagaimana memahami hakikat Tuhan, saya berharap tulisan ini bisa menjadi bahan
pemikiran. Dan bagi Yang tidak percaya dengan adanya Tuhan, anda-pun tetap
diperkenankan membaca tulisan ini.
Dalam kehidupan, kita tentunya sering
dihadapkan pada fakta tentang kehidupan itu sendiri yakni kelahiran yang
merupakan titik awal kehidupan (manusia) di dunia dan kematian yang
mengakhirinya. Artinya bahwa kehidupan (manusia) itu sangat terbatas.
Keterbatasan ini menjadi bukti bahwa kita adalah makhluk (ciptaan). Dan setiap
ciptaan pastilah ada yang menciptakan, itulahTuhan.
Untuk menyakini atau membuktikan
bahwa Tuhan itu ada maka dibutuhkan peran akal. Mustahil kita dapat memahami
sesuatu tanpa memikirkannya. Dan mengapa harus dengan akal...? Karena akal yang
membedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia selalu menggunakan akal dalam
setiap tindakannya, sedangkan makhluk lain seperti halnya binatang hanya
menggunakan nalurinya. Makanya pada paragraph sebelum ini saya tuliskan “manusia,
alam termasuk binatang dan tumbuhan, maupun kehidupan.”. Karena manusia itu,
istimewa.
Sebagai contoh perhatikan gambar
berikut ini.
Anda tentu paham kan jika itu adalah Menara Eifel salah satu landmark dunia yang sangat terkenal itu yang adanya di
Paris, bagian kecil dari Bumi.
Menara Eifel terbentuk secara alami dari bijih besi dari dalam perut bumi yang muncul ke permukaan akibat gempa yang sangat dahsyat yang membentuk sungai Seine pada awal tahun 1800-an. Kemudian bijih besi itu terkumpul secara alami bersama pergerakan air dari daratan yang menuju sungai Seine selama bertahun-tahun. Akibat pengaruh perubahan cuaca disekitarnya, tumpukan bijih besi tersebut kemudian ber-Evolusi menjadi kerangka-kerangka besi dan tersusun secara alami hingga terjadilah bentuk yang sedemikian rupa dan lama kelamaan menjadi Menara Eifel seperti yang sekarang ini terlihat.
Pertanyaannya.
Apa yang terlintas dalam benak anda
ketika membaca apa yang saya tuliskan tentang menara eifel tersebut...?
Pasti anda mengatakan tidak mungkin,
dan mencari kebenaran tentang apa dan bagaimana Menara Eifel. Dengan
memanfaatkan teknologi, dalam sekejap kita bisa dapati fakta bahwa ternyata Menara
Eifel dirancang oleh Alexander Gustave Eiffel. Menara ini dibangun antara
1887 dan 1889.
Faktanya Menara Eifel dirancang
dan dibangun, bukan terjadi dengan sendirinya secara kebetulan. Manusia dengan kekuatan
akalnya mampu menciptakan mahakarya yang luar biasa.
Maka apakah mungkin Manusia dengan
akalnya yang luar biasa itu terjadi secara kebetulan tanpa ada yang menciptakan..?.
Benar adanya jika proses terjadinya manusia itu adalah secara biologis. Namun
jika dicermati, ada hal-hal yang mesti dipikirkan dalam proses penciptaan
manusia secara biologis. Apakah semuanya itu terjadi secara kebetulan tanpa ada
yang mengatur...?
Contoh Lainnya.
Sistem tatasurya yang sangat
mengagumkan itu, Bagaimana terjadinya...?, Apakah terjadi dengan sendirinya
ataukah ada yang menciptakan...?.
Setiap planet berjalan pada lintasan nya bergerak
mengelilingi matahari bersama satelit yang juga mengitari nya. Bagaimana bisa planet-planet itu tidak bertabrakan...? Apakah ini sebuah kebetulan...? Apakah ini
tidak ada yang menciptakan dan mengaturnya...?
Sebagai asumsi, lalu-lintas saja
dengan bermacam kendaraan di jalanan pasti akan kacau jika di setiap persimpangan
tidak ada yang mengaturnya, baik itu polisi lalu lintas, juru parkir, maupun
lampu isyarat lalulintas. Padahal kendaraan-kendaraan itu semuanya di kemudikan
oleh manusia, yang semuanya berakal. Coba pikirkan.
sumber gambar: puncakbukit.blogspot.com, softilmu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar