Kamis, 25 Oktober 2012

Dia Takkan Tumbang Oleh Topan

Disuatu pagi yang cerah, diteras sebuah rumah (baca=kontrakan) aku duduk dibawah hangatnya sinar matahari yang mulai meninggi. Tenang, hangat, dan sanagat nikmat rasanya menikmatin pagi dengan caara seperti ini, ditambah lagi dengan berteman segelas the hangat yang perlahan membasahi tenggorokan, sungguh nikmat.


Aku meamandang pada rumput-rumput liar yang tumbuh dengan suburnya. Meski tak diinginkan, ia selalu saja muncul lagi dan lagi. Kemudian aku berfikir, ingin rassanya memiliki semangat yang tangguh seperti rumput-rumput liar itu dalam menghadapi dan menjalani kehidupan. Caranya hidup benar-benar memberikan pelajaran berharga jika kita kita mau berfikir tentangnya.
Meski keberadaan nya tidak banyak yang menginginkan, tapi dia selalu tetap dapat tumbuh dan bertaha hidup didalam siatuasi apapun. Bahkan ketika tumbuhan lain sangat sulit untuk bertahan hidup, dia masih bisa. Dimana dia tumbuh, jarang sekali dia meninggi, sehingga bila tertiup angin dia akan tampak indah, sehingga topan pun tak mampu untuk buatnya tumbang.
Memang keberadaan nya adalah ‘pengganggu’ bagi tanaman pangan milik kita. Tapi Jika kita mau melihatnya dari sisi positifnya, sesungguhnya keberadaannya member manfaat. Satu diantaranya adalah ketika kita (harus) meniadakannya, dia dapat dijadikan sebagai pakan begi binatang ternak.
Terkadang kita salah menilai sesuatu hanya dari melihat ppenampilannya saja, tanpa memperhatikannya (melihat, mempelajari, dan berfikir). Sungguh suatu perbedaan yang besar antara melihat dan memperhatikan. Oleh karenanya kita harus memiulai saat ini juga untuk selalu memperhatikan segala sesuatu yang ada. Bukan hanya sekedar melihat. Kita harus merubah cara kita melihat, menjadi cara memperhatikan sesuatu. Begitulah seharusnya kita belajar.

Tidak ada komentar: