Kamis, 22 Desember 2011

Ibu, Cintamu adalah Hidupku



Rasanya seperti tertampar-tampar ketika membaca status teman yang satu ini.



Kalimat yang sederhana tapi sungguh mengena. Membuat saya kembali merenungkan tentang apa yang sudah saya perbuat untuk ibunda tercinta. Aku sadar, apaun yang aku lakukan tidaklah mampu membalas cinta dan kasih sayangnya terhadapku, anaknya.
Dia hanya memberi, memberi dan memberi. Tak pernah sedikitpun beliau berharap akan mendapatkan imbalan. Memang ada yang Ibu harapkan dari ku, anaknya. Sebuah harapan yang sederhana, Ibu hanya berharap agar aku menjadi anak yang sukses, tak pernah ibu berharap agar aku dapat memberikan sesuatu kepadanya. KEBAHAGIAANKU, itulah HARAPAN IBUKU


Dari seberang sana terdengar suara lembutnya yang penuh kadih sayang. Aku ingin tahu kalau kabar beliau baik-baik saja. Ibu sehat dan dia tengah menjalani aktifitasnya, tak pernah lelah, meski usianya sudah memasuki kepala empat.
Ibu sangat mengkhawatirkan aku, beliau menanyakan segala hal tentang diriku. Satu hal yang akan membuatnya tenang adalah ketika Ibu tahu bahwa aku dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Itu hanyalah sebagian kecil ungkapan kasih sayangnya.
Ibu, ma'afkan aku jika belum bisa memenuhi harapanmu. Terimakasih atas segalanya. Cintamu adalah hidupku, kasih sayangmu mengalir dalam nadiku.


Tidak ada komentar: