Minggu, 19 Desember 2010

Rumah dan Surga

Selain sandang dan pangan, papan adalah merupakan kebutuhan utama manusia. Papan dalam kata kiasan disini diartikan sebagai tempat tinggal. Tempat tinggal selalu identik dengan rumah. Bagi saya, rumah bukanlah sekedar sebuah bangunan dimana kita dan keluarga kita tinggal. Tapi lebih dari itu, rumah adalah surga bagi kita, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW "Rumahku adalah Surgaku". Rumah sebagai surga, hanya akan terwujud jika semua yang ada di mana kita tinggal saling mendukung, saling mengerti dan memahami, serta saling memberi manfaat. Jika surga tersebut sudah terwujud kemudian, lingkugan dimana kita tinggalpun (seharusnya) menjadi rumah kita. Sehingga apa yang kita lakukan, bukan hanya untuk pribadi kita semata, tapi juga untuk lingkungan dimana kita tinggal. Jika demikian keadaannya, pasti akan terciptas surga yang lebih luas. Baiklah, itu adalah sedikit gambaran tentang rumah. Dan sekarang saya ingin sedikit menggambarkan tentang rumahku. Rumahku bukanlah sebuah istana yang megah, tapi hanya sebuah bangunan sederhana yang berdiri jauh dari gemerlapnya kota. Hanya susunan bata merah yang setiap sore selalu ramai oleh anak-anak yang memakai baju muslim, mereka datang untuk belajar mengaji dengan bapakku. Rumahku tidak selalu memberikan apa yang aku inginkan namun selalu ada solusi untuk segala sesuatu yang aku butuhkan.
Rumahku adalah surgaku, dan aroma surga itu sangat pekat teras ketika lebaran idul fitri tiba. Ketika aku dan semua anggota keluarga berkumpul, dan kami mempunyai banyak tamu yang sebagian besar memakai baju muslim. Saat itulah semua terasa surga, dan aku bisa juga menikmati surga yang lebih luas karna kesibukan kami pada hari itu adalah menikmati surga, yakni saling megunjungi dan memberi ma'af.




Posted from WordPress for Android

Tidak ada komentar: